Pemanasan global atau global
warming adalah peningkatan suhu yang terjadi di atmosfer, laut, dan bumi. Para
ilmuwan telah menggunakan berbagai teknologi yang canggih untuk mempelajari
global warming atau pemanasan global. Berdasarkan berbagai analisa, para
ilmuwan telah memperkirakan beberapa dampak yang ditimbulkan dari global
warming. Berikut adalah beberapa dampak global warming tersebut:
a. Iklim
Tidak Stabil
Ilmuwan memperkirakan, selama proses
global warming berlangsung bagian utara bumi akan memanas lebih cepat
dibandingkan daerah lain. Hal ini menyebabkan banyak gunung es mencair dan
daratan di daerah tersebut akan mengecil. Es yang terapung di perairan utara
tersebut pun akan berkurang. Akibatnya, daerah yang dulunya mengalami hujan
salju ringan, mungkin beberapa waktu yang akan datang tidak akan mengalaminya
lagi akibat global warming.
b. Meningkatnya
Permukaan Laut
Ketika suhu atmosfer meningkat, suhu
lapisan permukaan laut juga ikut meningkat. Akibatnya, volume air laut akan
meningkat karena efek anomali air dan tinggi permukaan laut pun semakin
meningkat. Selain itu sebagai akibat dari global warming, telah banyak es di
kutub yang mencair (terutama di sekitar Greenland). Mencairnya es tersebut juga
mampu memperbesar volume air laut di bumi. Selama abad 20, tinggi permukaan air
laut di seluruh dunia telah naik sekitar 10 – 25 cm. Ilmuwan juga telah
memprediksi bahwa pada abad ke-21 tinggi permukaan laut akan terus naik sekitar
9 cm – 88 cm.
c. Peningkatan
Suhu Global
Kebanyakan orang mungkin berpikir
bahwa bumi yang lebih hangat mampu menghasilkan lebih banyak berbagai macam
hasil pangan dari sebelumnya, namun kenyataanya hal tersebut tidak berlaku
samadi semua tempat. Bagian selatan Kanada misalnya, daerah tersebut memang
akan mendapatkan keuntungan dengan curah hujan yang lebih tinggi akibat
menghangatnya bumi karena musim tanam akan menjadi lebih lama. Namun di lain
pihak, berbagai lahan pertanian semi kering di wilayah Afrika mungkin akan
mengalami kerugian yang besar akibat kurangnya air irigasi jika suhu global
terus meningkat.
d. Gangguan
Ekologis
Akibat pemanasan global, binatang di
alam liar lebih memilih untuk bermigrasi atau pindah ke arah kutub atau ke
pegunungan mencari tempat yang lebih dingin. Tumbuhan pun akan merubah arah
laju pertumbuhannya guna mencari habitat baru. Namun migrasi ini akan terganggu
oleh pembangunan yang dilakukan manusia di habitat alami mereka. Hewan yang
bermigrasi ke arah kutub namun kemudian terhalangi oleh kota-kota maupun lahan
pertanian mungkin akan mati.
Berikut
ini adalah beberapa bencana besar yang akan terjadi akibat global warming atau
pemanasan global di bumi, antara lain:
a. Gletser
menciut
Gletser adalah daratan yang terbuat
dari es. Gletser akan ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu
bumi. Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca di atmosfer.
Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 - 0,3 derajat celcius. Gletser
Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan
suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di
kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik.
b. Pulau
tenggelam
Indonesia , Amerika Serikat, dan
Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan
beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini disebabkan mencairnya
permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis.
Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang saja pasang
air laut Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau
Jawa juga bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik
0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan
Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan
Tarumajaya akan terendam.
c. Badai
Badai memang bisa terjadi karena
kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat akibat global
warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar.
Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia
telah mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan
badai-badai tersebut bukan cuma badai biasa, namun masuk kategori badai
mematikan , seperti badai katrina,badai ike, badai nargis, badai rita, dan
sebagainya.
d. Gelombang
panas
Tahun 2003 lalu, Eropa
diseranggelombang panas alias heat wave , yang menewaskan banyak
orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun yang
lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas
memang pernah terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering
terjadi. Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali
lipat.
e. Kekeringan
Afrika, India, dan daerah-daerah
kering lainnya bakal menderita kekeringan lebih parah. Air akan makin sulit di
dapat dan tanah tak bisa ditanami apapun, hingga suplai makanan berkurang
drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan menurun 50
% di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Tak
terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.
f. Perang
dan konflik
Negara yang kekurangan air dan bahan
pangan kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu
bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak.
g. Penyakit
merajalela
Malaria, demam berdarah , ebola ,
dan banyak penyakit yang dulu cuma di anggap sebagai penyakit negara tropis ,
bisa menyebar ke berbagai negara Eropa yang dikenal dingin. Penyebabnya apalagi
kalau bukan banjir atau kekeringan yang mengundang banyak hewan pembawa
penyakit.
h. Perekonomian
kacau
Ladang pertanian dan perkebunan yang
biasanya menghasilkan akan musnah oleh banjir atau kekeringan. Penduduk akan
dibuat makin menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya
akan jauh berkurang dan harganya pasti akan melambung naik. Pemerintah juga
membutuhkan biaya yang banyak untuk membangun kembali wilayah yang terkena
bencana dan menanggulangi penyakit yang mewabah.
i. Ekosistem
hancur
Perubahan iklim yang terjadi
akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah
sebagian mahkluk hidup di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir ,
badai, atau ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal mengalami
kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah berkurangnya sumber air,
udara bersih, bahan bakar , sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup.
j. Makhluk
hidup punah
Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada
sekarang bakal musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang
punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-hewan laut
diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi
menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya
terancam karena kekurangan bahan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar